Rabu, 06 Juni 2012

Usaha, Perjungan dan Contohnya


Usaha dan Perjungan

pengertian usaha berbeda-beda. namun menurut saya, usaha adalah tindakan seseorang untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya agar apa yang ia inginkan bisa terwujud. dalam melakukan suatu usaha, harus diiringi dengan doa. karena dengan doa, maka Tuhan akan menunjukan jalan untuk mencapai apa yang diinginkan. namun, tidak semudah membalikan telapak tangan untuk mencapai apa yang diinginkan. butuh kerja keras dan perjuangan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. karena didalam perjuangan, seseorang dihadapkan dengan rintangan-rintangan yang terjadi dalam melakukan sebuah usaha. dan seseorang tersebut harus bertahan dan harus bisa melewati rintangan-rintangan yang ada.
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus bekerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat sempurna. Apabila manusia bercita – cita menjadi kaya, ia harus kerja keras. Apabila manusia bercita – cita menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dengan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak / ilmu maupun dengan tenaga / jasmani, atau dengan kedua – duanya. Para Ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/pikirannya daripada tenaga/ jasmaninya. Sebaliknya para buruh, petani lebih banyak menggunakan jasmani dari pada otaknya. Para tukang dan para ahli lebih banyak menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani dari pada salah satunya. Para politikus lebih banyak kerja otak dari pada jasmani, sebaliknya prajurit lebih banyak kerja jasmani dari pada otak.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri.karena itu tidak boleh bermalas-malas, bersatai-santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia mengatur waktunya itu.
Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras, sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk kepada para pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan, Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “Long life education”.
Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesama manusia, maka ketidak mampuan akan kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong menolong, bergotong royong. Apabila sistem ini diangkat ketingkat organisasi negara, maka negara akan mengatur usaha / perjuangan warga negaranya sedemian rupa, sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui pandangan hidu /idiologi yang dianut oleh suatu negara.

Link Source :
http://rhymepeace.blogspot.com/2011/05/tugas-ibd-bab-6-manusia-dan-pandangan.html
http://aini-eyelight.blogspot.com/2012/05/usaha-dan-perjuangan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar